Halaman

mari kunjungi ini

Jumat, 09 Maret 2012

SIMBOL KRISTALOGRAFI DAN PENENTUAN KLAS SIMETRI KRISTAL

  Simbol Kristalografi 
1.  Parameter dan Parameter Rasio
 
Parameter bidang hkl:
oh = 1 bagian
ok = 3 bagian
ol  = 6 bagian

Parameter Rasio Bidang hkl
oh : ok : ol = 1 : 3 : 6
  
2. Simbol Weiss dan Simbol Miller
            
Simbol Weiss   = Bagian yang terpotong :  Satuan ukur
       

Simbol Weiss dipakai dalam penggambaran kristal ke bentuk proyeksi orthogonal dan proyeksi stereografis

         
Simbol Miller   = Satuan ukur : Bagian yang terpotong
                       

Simbol Miller dipakai sebagai simbol bidang dan simbol bentuk suatu
                         kristal.
  
 Klas Simetri
Pengelompokkan dalam Klas Simetri didasarkan pada:
1.         Sumbu Simetri
2.         Bidang Simetri
3.         Titik Simetri atau Pusat Simetri


1.   Sumbu Simetri
Sumbu simetri adalah garis lurus yang dibuat melalu pusat kristal, dimana apabila kristal tersebut diputar sebesar 3600 dengan garis tersebut sebagai poros putarannya,maka pada kedudukan tertentu, kristal tersebut akan menunjukkan kenampakan-kenampakan seperti semula.
Ada 4 jenis Sumbu Simetri yaitu:
1.Sumbu Simetri Gyre
2.Sumbu Simetri Gyre Polair
3.Sumbu Cermin Putar
4.Sumbu Inversi Putar

2. Bidang Simetri
Bidang Simetri adalah bidang datar yang dibuat melalui pusat kristal dan membelah kristal menjadi 2 bagian sama besar, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari bagian belahan yang lain.
Bidang simetri dinotasikan dengan P (Plane) atau m (mirror).
Bidang simetri dikelompokan menjadi 2:
    2.1  Bidang Simetri Utama
Bidang Simetri Utama ialah merupakan bidang yang dibuat melalui 2 buah sumbu simetri utama kristal dan membagi bagian yang sama besar.
                   Bidang simetri utama ini ada 2 yaitu:
Ø   Bidang simetri utama horisontal dinotasikan dengan h (Bidang ABCD)
          Bidang simetri utama vertikal dinotasikan v  (bidang KLMN dan   OPQR).   

2.2. Bidang Simetri Tambahan (Intermediet/Diagonal)
Bidang Simetri Diagonal merupakan bidang simetri yang dibuat hanya melalui satu sumbu simetri utama kristal. Bidang ini sering disebut dengan diagonal saja dengan notasi (d).
Gambar disamping memperlihatkan kedudukan 2 buah bidang simetri tambahan/diagonal pada bentuk kristal Hexahedron (kubus).
Catatan:
Dalam menghitung jumlah bidang simetri, dihitung dahulu bidang simetri utama, baru dihitung bidang simetri tambahan.

3. Titik Simetri atau Pusat Simetri (Centrum = C)
Pusat Simetri adalah titik dalam kristal, dimana melaluinya dapat dibuat garis lurus, sedemikian rupa sehingga pada sisi yang satu dengan sisi yang lain dengan jarak yang sama, dijumpai kenampakan yang sama (tepi, sudut, bidang).
Pusat Simetri selalu berhimpit dengan pusat kistal, tetapi pusat kristal belum tentu merupakan pusat simetri.
  
4.  Penentuan Klas Simetri
Penentuan Klas Simetri berdasarkan pada kandungan unsur-unsur simetri yang dimiliki oleh setiap bentuk kristal. Ada beberapa cara untuk menentukan klas simetri suatu bentuk kristal, diantaranya yang umum digunakan:
 
  4.1. Menurut Herman Mauguin 
                SISTEM REGULER
q  Bagian I  :     Menerangkan nilai sb a (Sb a, b, c), mungkin bernilai 4 atau   2 dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu a tersebut.
Bagian ini dinotasikan dengan :
Angka menunjukkan nilai sumbu dan huruf ‘m’ menunjukkan adanya bidang simetri yang tegak lurus sumbu a tersebut.
q  Bagian II : Menerangkan sumbu simetri bernilai 3. Apakah sumbu simetri yang bernilai 3 itu, juga bernilai 6 atau hanya bernilai 3 saja.
       Maka bagian II selalu ditulis: 3 atau 3
q  Bagian III : Menerangkan ada tidaknya sumbu simetri intermediet (diagonal) bernilai 2 dan ada tidaknya bidang simetri  diagonal yang tegak lurus terhadap sumbu diagonal  tersebut.
Bagian ini dinotasikan :   atau tidak ada.
Contoh:               
- Klas Hexoctahedral  ……………..                       è         
- Klas Pentagonal icositetrahedral …..4  3  2       è        4  3  2
   - Klas Hextetrahedral……………… .                       è          
   - Klas Dyakisdodecahedral…………                       è             -
- Klas Tetratohedris………………   . 2  3                è         2  3  -

 SISTEM TETRAGONAL

 q  Bagian I : Menerangkan nilai sumbu c, mungkin bernilai 4 atau tidak bernilai dan ada tidaknya bidang simteri yang tegak lurus sumbu c.
Bagian ini dinotasikan :

q  Bagian II : Menerangkan ada tidaknya nilai sumbu lateral dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu lateral tersebut.
Bagian ini dinotasikan :   atau tidak ada.        

q  Bagian III :   Menerangkan ada tidaknya sumbu simetri intermediet dan   ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu intermediet tersebut.
Bagian ini dinotasikan :    atau tidak ada.
Contoh :
- Klas Ditetragonal bipyramidal………             è    
- Klas Tetragonal trapezohedral………4   2   2    è      4   2   2
- Klas Ditetragonal pyramidal…………              è     
- Klas Tetragonal scalenohedral…… ..           è     
- Klas Tetragonal bipyramidal…..……             è     
- Klas Tetragonal pyramidal…………4             - è      
- Klas Tetragonal Bisphenoidal……….             è      

 
SISTEM HEXAGONAL DAN TRIGONAL
q  Bagian I : Menerangkan nilai sumbu c (mungkin ) dan  ada tidaknya bidang simetri horisontal yang tegak lurus sumbu c tersebut. Bagian ini dinotasikan :
q  Bagian II : Menerangkan nilai sumbu lateral (sumbu a, b, d) dan ada tidaknya bidang simetri vertikal yang tegak lurus.
Bagian ini dinotasikan :  atau tidak ada.                    
q  Bagian III :  Menerangkan ada tidaknya sumbu simetri intermediet dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu intermediet tersebut.
Bagian ini dinotasikan :  atau tidak ada
Contoh :
- Klas Dihexagonal bipyramidal…..              è    
- Klas Dihexagonal trapezohedral ....          è      
- Klas Dihexagonal pyramidal ….....            è      
- Klas Hexagonal bipyramidal …..……..           è       
- Klas Hexagonal pyramidal... …...……..6        è       
                                       - Klas Ditrigonal bipyramidal……             è      atau    è     
- Klas Trigonal bipyramidal……...             è       
- Klas Ditrigonal scalenohedral .......        è       
- Klas trapezohedral…….........….…      è      
- Klas Ditrigonal pyramidal ……       è    atau                                                      ................................................                 è         
- Klas Trigonal rhombohedral ……..          è     
- Klas trogonal pyramidal ………..  .             è          

SISTEM ORTHOROMBIC
q  Bagian I : Menerangkan nilai sumbu a dan ada tidaknya bidang yang tegak lurus terhadap sumbu a tersebut .
Dinotasikan :
q  Bagian II : Menerangkan ada tidaknya nilai sumbu b dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu b tersebut.
Bagian ini dinotasikan :
q  Bagian III : Menerangkan nilai sumbu c dan ada tidaknya bidang simteri yang tegak lurus terhadap sumbu tersebut.
Dinotasikan :
Contoh :
1.        Klas Orthorombic bipyramidal……              è            
2.        Klas Ortorombic bisphenoidai.… 2   2   2   è     2   2   2
3.        Klas Orthorombic pyramidal ….. m   m  2     è   m   m 

SISTEM MONOKLIN
q  Hanya ada satu bagian, yaitu menerangkan nilai sumbu b dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu b tersebut.
Contoh :
1.        Klas Prismatik………………………
2.        Klas Sphenoidal …………………..  2
3.        Klas Domestik …………………….  m

SISTEM TRIKLIN
Sistem ini hanya ada 2 klas simetri, yaitu:
q  Mempunyai titik simetri                                Klas Pinacoidal 
q  Tidak mempunyai unsur simetri                    Klas Assymetric 1

4.2 Menurut Schoenflish
SISTEM REGULER
q  Bagian  I: Menerangkan nilai c. Untuk itu ada 2 kemungkinan yaitu sumbu c bernilai 4 atau bernilai 2.
·             kalau sumbu c bernilai 4 dinotasukan dengan huruf O (Octaeder), karena contoh bentuk kristal yang paling ideal untuk sumbu c  bernilai 4 adalah Octahedron.
·             kalau sumbu c bernilai 2 dinotasikan dengan huruf T (Tetraeder), karena contoh bentuk kristal yang paling ideal untuk sumbu c bernilai 2 adalah bentuk Tetrahedron.

q  Bagian II : Menerangkan kandungan bidang simetrinya, apabila kristal tersebut mempunyai:

·           Bidang simetri  horisontal       (h)
·           Bidang simetri vertical          (v)                    dinotasikan h
·           Bidang simetri diagonal          (d)
Kalau mempunyai:
·           Bidang simetri horisontal        (h)                    dinotasikan h
·           Bidang simetri vertical          (v)                   
Kalau mempunyai:
·           Bidang simetri vertical          (v)                    dinotasikan v
·           Bidang simetri diagonal          (d)                  
       Kalau mempunyai:
·           Bidang simetri diagonal          (d)                   dinotasikan d


Contoh :
1.      Klas Hexoctahedral ……………………………………..Oh
2.      Klas Pentagonal icositetrahedral …………………….….O
3.      Klas Hextetrahedral ……………………………………..Td
4.      Klas Dykisdodecahedral…………………………………Th
5.      Klas Tetrahedral pentagonal dodecahedral………………T

SISTEM TETRAGONAL, HEXAGONAL, TRIGONAL, ORTHOROMBIC, MONOKLIN, dan TRIKLIN
q  Bagian I :  Menerangkan nilai sumbu yang tegak lurus sumbu c, yaitu sumbu lateral (sumbu a, b, d) atau sumbu inter\mediet, ada 2 kemungkinan:
·            Kalau sumbu tersebut bernilai 2 dinotasikan dengan D dari kata Diedrish.
·            Kalau sumbu tersebut tidak bernilai dinotasikan dengan c dari kata Cyklich.
q  Bagian II : Menerangkan nilai sumbu c. Nilai sumbu c ini dituliskan di sebelah kanan agak bawah dari notasi d atau c.
q  Bagian III : Menerangkan kandungan bidang simetrinya.
·           Bidang simetri  horisontal     (h)
·           Bidang simetri vertical          (v)                    dinotasikan h
·           Bidang simetri diagonal        (d)
Kalau mempunyai:
·           Bidang simetri horisontal      (h)                    dinotasikan h
·           Bidang simetri vertical          (v)                   
Kalau mempunyai:
·           Bidang simetri vertical          (v)                    dinotasikan v
·           Bidang simetri diagonal        (d)                  
       Kalau mempunyai:
·           Bidang simetri diagonal        (d)                   dinotasikan d

Contoh :
1. Klas Ditetragonal pyramidal ........................... C4v
2. Klas Ditetragonal bipyramidal ........................ D4h
3. Klas Tetragonal scalenohedral ......................... D2d
4. Klas Tetragonal trapezohedral ......................... D
5. Klas Tetragonal bipyramidal ........................... C4h
6. Klas Tetragonal pyramidal .............................. C4
7. Klas Tetragonal bispenoidal ............................ S4
8. Klas Dihexagonal pyramidal ........................... C6
9. Klas Dihexagonal bipyramidal ........................ D6h
10.    Klas Hexagonal trapezohedral ........................ D6
11.    Klas Hexagonal bipyramidal ........................... C6h
12.    Klas Hexagonal pyramidal .............................. C6
13.    Klas Trigonal bipyramidal ............................... C3h
14.    Klas Trigonal trapezohedral ............................ D3
15.    Klas Trigonal rhombohedral ............................ C3i
16.    Klas Trigonal pyramidal .................................. C3
17.    Klas Ditrigonal scalenohedral ......................... D3d
18.    Klas Ditrigonal bipyramidal ............................ D3h
19.    Klas Ditrigonal pyramidal ............................... C3v
20.    Klas Orthorombic pyramidal ........................... C2v
21.    Klas Orthorombic bisphenoidal ....................... D2
22.    Klas Orthorombic bipyramidal ........................ D2h
23.    Klas Prismatik ......................................... C2h
24.    Klas Spenoidal ...................................... C2
25.    Klas Domatic ........................................... C1h
26.    Klas Pinacoidal ................................... Ci
27.    Klas Asymetric....................................... C1

Keterangan: Untuk sistem Monoklin, sumbu b dianggap sebagai   sumbu c.


   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar