Halaman

mari kunjungi ini

Kamis, 12 Juli 2012


Minerals
We live in a world of minerals—they are everywhere around us. Gems and jewelry are
minerals. Gravel and sand are minerals. Mud is a mixture of microscopic minerals. Ice is a
mineral, and even dust in the air we breathe is made up of tiny mineral grains. Minerals
sustain our lives and provide continuously for society.The houses in which we live, the automobiles
we drive, as well as the roads and other structures of our society, and almost
everything we touch are made of minerals or material derived from minerals. Indeed, on
average, every person on Earth uses, directly or indirectly, 10 metric tons of minerals each
year.
But the importance of minerals extends far beyond their value as economic deposits.
Minerals are also the substance of Earth’s natural systems.The green and white crystals in
this beautiful photograph are two very different minerals.The lustrous pastel green crystals
are apophyllite and the sparkling white needles are mesolite. Each mineral has distinguishing
properties. Every one of the tiny ice-clear crystals in these radial sprays of mesolite has
much in common with all of the other grains of its mineral species. For example, all grains
of mesolite have the same internal arrangement of atoms and have the same chemical and
physical properties even though individuals may vary greatly in size and shape.The atomicstructure of mesolite creates a natural chemical sieve. Its open structure allows some molecules
and ions dissolved in water to move through the framework of the atoms, but it will

Rabu, 11 Juli 2012


Setelah kemarin membahas tentang Batuan Sedimen dan Siklus Sedimentasi, sekarang kita akan membahas tentang proses pelapukan batuan.
Proses Pelapukan Batuan
Rombakan batuan oleh proses pelapukan merupakan bagian terpenting dari siklus pembentukan sedimen dan batuan sedimen. Proses pelapukan dapat berupa proses fisika, kimia dan biologi. Ke tiga macam proses pelapukan tersebut sangat sulit dibedakan di lapangan, karena ketiganya kadang terjadi bersama-sama pada suatu batuan. Meskipun demikian proses kimia merupakan proses yang terpenting. Pembentukan soil merupakan hasil dari proses pelapukan kimia dan biologi atau sering disebut proses pelapukan biokimia. Hasil dari proses pelapukan merupakan sumber utama material pembentuk batuan sedimen. Proses Pelapukan Batuan
Proses Pelapukan Fisika
Proses pelapukan fisika merupakan proses perubahan batuan menjadi fragmen batuan yang berukuran lebih kecil, tanpa merubah komposisi kimia atau mineralnya. Proses pelapukan fisika biasanya terjadi bersama-sama dengan pelapukan kimia, kecuali pada daerah beriklim dingin dan sangat kering.Yang termasuk proses pelapukan fisika antara lain frost wedging, pengembangan dan penyusutan, dan pelepasan beban pada batuan.
Frost Wedging, disebabkan oleh pembekuan air di dalam rekahan batuan. Proses ini merupakan proses pelapukan fisika yang terpenting pada daerah yang iklimnya memungkinkan adanya proses pencairan dan pembekuan batuan yang berulang-ulang. Volume air akan meningkat sekitar 9% apabila mengalami pembekuan. Peningkatan volume ini memungkinkan untuk menjadikan rekahan batuan menjadi lebih besar.
Pengembangan dan penyusutan, Proses ini sering terjadi pada daerah yang perbedaan temperatur antara siang dan malam relatif besar. Pada siang hari, karena panas, batuan akan mengembang, sedang pada malam hari temperatur turun dan batuan mengalami penyusutan. Proses pengembangan dan penyusutan yang terjadi berulang kali menyebabkan batuan akan pecah.
Pelepasan beban. Proses ini terjadi karena adanya pengikisan lapisan penutup batuan (overburden). Pelepasan beban ini menyebabkan terjadi rekahan pada batuan yang sejajar dengan topografi. Proses ini akan membentuk rekahan batuan seperti perlapisan, sehingga sering disebut sheeting. Proses ini sering terjadi pada batuan yang homogen seperti granit.
Proses pelapukan kimia
Proses pelapukan kimia adalah proses pelapukan yang dapat merubah komposisi kimia dan mineral dari batuan. Mineral penyusun batuan akan mengalami perubahan karena persentuhannya dengan air, oksigen dan karbon dioksida yang terdapat dalam atmosfer. Beberapa unsur penyusun mineral akan bereaksi dan berubah menjadi larutan. Larutan tersebut dapat mengkristal kembali dan membentuk mineral sekunder.
Hidrolisis, merupakan reaksi kimia yang  penting antara mineral silikat dengan air yang menyebabkan terlepasnya kation logam dan silikat. Mineral yang mengandung aluminium akan menghasilkan mineral lempung selain ion logam dan silikat. Mineral ortoklas akan menghasilkan kaolinit, sedang albit akan menghasilkan mineral kaolinit atau montmorilonit.
Hidrasi, adalah proses penambahan molekul air pada mineral untuk membentuk mineral baru. Contohnya adalah penambahan molekul air pada hematit yang membentuk gutit, atau pada anhidrit yang membentuk gipsum.
Oksidasi, terutama terjadi pada mineral silikat yang mengandung bes seperti biotit dan piroksin. Proses ini akan membentuk mineral oksida besi.