Halaman

mari kunjungi ini

Sabtu, 10 Maret 2012

Pembentukan mineral oleh pengaruh sublimasi dan metamorfisme

Sublimasi
Mineral-mineral yang terbentuk dari proses penghablur dari uap atau gas, tetapi juga sebagai hasil interaksi gas yang lain atau gas dengan batuan . Contoh yang umum dari sumblimasi ialah pembentukan salju, sebagai hasil penghabluran uap air, yang langsung terjadi seperti halite, salmoniak (NH4Cl), belerang, asam borat, ferri klorida dll.

Didekat lubang kepundan sering kita jumpai hematite dalam lubang lubang lahar sebagai hasil interaksi ferri klorida dan uap air menurut ;
2FeCl3 + 3H2O                        Fe2O3 + 6 HCl
yang lebih penting lagi ialah mineral mineral yang terbentuk sebagai hasil reaksi gas gas (Cl,B,S,H2O dll) dangan batuan yang berdekatan (intrusi intrusi magma granitik). Mineral yang terbentuk dengan jalan ini disebut sebagai hasil proses pneumatolistis.
Sebagai contoh ialah pembentukan kasiterit (SnO2) yang sering bersama sama dengan florit CaF2, menurut reaksi :
            SnF4 + 2H2O                           SnO2 + 4HF
            4HF + 2CaCO3                       2CaF2 + 2H2O + 2CO2
                        batu kapur                   fluorit

Uap air dan SnF4 yang mudah menguap itu mengadakan interaksi, maka terbentuklah Kasiterit dan asam fluor dan asam ini yang merupakan bahan chemis larutan, maka akan merubah sifat, struktur dan susunan mineral baru bila ia berhubungan dengan bahan atau batuan lain. Mineral mineral lain yang terjadi sebagai hasil pneumatolisis ialah Turmalin Topas, Apatit, Skapolite dan Phologobit.

Metamorfisme
Karena faktor faktor tertentu seperti panas uap air, tekanan dan pengaruh chemis larutan maka batuan beku maupun batuan endapan akan mengalami perubahan tanpa adanya perubahan fase (padat ke padat). Kalau perubahan hanya dibagian luar saja maka disebut metamorfime local, termal atau kontak. Tipe metamorfisme ini jelas didekat batholit batholit, stok, tiang tiang intrusi/dyke dll, ialah dimana batuan batuan yang tua terutama yang tidak mudah terkena pengaruh intrusi batuan.
Perubahan ini dapat pula meliputi daerah yang luas yang umumnya karena pengaruh pengaruh orogenetis atau pembentukan pegunungan pegunungan. Perubahan perubahan ini sebagai akibat metamorfisme regional atau dynamic metamorfisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar