Halaman

mari kunjungi ini

Jumat, 22 Juni 2012

pemerian batuan piroklastik


PETROLOGI BATUAN PIROKLASTIK
Petrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi mengenai
batuan dan kondisi pembentukannya. Ada tiga cabang petrologi, berkaitan dengan
tiga tipe batuan: beku, metamorf, dan sedimen. Kata petrologi itu sendiri berasal
dari kata Bahasa Yunani petra, yang berarti "batu".
· Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan
beku (batuan seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari batu
lebur atau magma). Batuan beku mencakup batuan volkanik dan plutonik.
· Batuan piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api
(berasal dari pendinginan dan pembekuan magma) namun seringkali
bersifat klastik.
· Petrologi batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan
sedimen (batuan seperti batu pasir atau batu gamping yang mengandung
partikel-partikel sedimen terikat dengan matrik atau material lebih halus).
· Petrologi batuan metamorf berfokus pada komposisi dan tekstur dari
batuan metamorf (batuan seperti batu sabak atau batu marmer yang
bermula dari batuan sedimen atau beku tetapi telah melalui perubahan
kimia, mineralogi atau tekstur dikarenakan kondisi ekstrim dari tekanan,
suhu, atau keduanya).
Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogi, petrografi mikroskopis, dan
analisa kimia untuk menggambarkan komposisi dan tekstur batuan. Ahli petrologi
modern juga menyertakan prinsip geokimia dan geofisika dalam penelitan
kecenderungan dan siklus geokimia dan penggunaan data termodinamika dan
eksperimen untuk lebih mengerti asal batuan. Petrologi eksperimental
menggunakan perlengkapan tekanan tinggi, suhu tinggi untuk menyelidiki
geokimia dan hubungan fasa dari material alami dan sintetis pada tekanan dan
suhu yang ditinggikan. Percobaan tersebut khususnya berguna utuk menyelidikibatuan pada kerak bagian atas dan mantel bagian atas yang jarang bertahan dalam
perjalanan kepermukaan pada kondisi asli.

1. Pengertian Batuan Piroklastik
Batuan piroklastik atau pyroclastics (berasal dari bahasa Yunani πῦρ, yang
berarti api; dan κλαστός, yang berarti rusak) adalah bebatuan clastic semata-mata
atau terutama terdiri dari material vulkanik. Mana materi vulkanik telah diangkut
dan ulang melalui tindakan mekanis, seperti oleh angin atau air, batu-batuan ini
disebut volcaniclastic. Umumnya terkait dengan aktivitas gunung berapi ledakan -
seperti Plinian atau letusan Krakatau gaya, atau letusan phreatomagmatic -
piroklastik deposito yang umumnya terbentuk dari udara abu, dan bom lapilli atau
blok yang dikeluarkan dari gunung berapi itu sendiri, dicampur dengan negara
hancur batu.
Batuan piroklastik dapat terdiri dari berbagai macam ukuran clast; dari
agglomerates terbesar, dengan sangat halus dan tuffs abu. Pyroclasts dengan
ukuran yang berbeda diklasifikasikan sebagai bom vulkanik, lapilli dan abu
vulkanik. Abu dianggap piroklastik karena debu halus terbuat dari batu vulkanik.
Salah satu bentuk yang paling spektakuler adalah deposito piroklastik ignimbrites,
deposito dibentuk oleh suhu tinggi gas dan abu campuran dari aliran piroklastik
acara.
Tiga jenis transportasi dapat dibedakan: aliran piroklastik, aliran
piroklastik, dan piroklastik jatuh. Selama letusan Plinian, batu apung dan abu
yang terbentuk ketika magma silicic terpecah dalam saluran vulkanik, karena
dekompresi dan pertumbuhan gelembung. Pyroclasts kemudian entrained dalam
letusan apung membanggakan yang dapat naik beberapa kilometer ke udara dan
menyebabkan bahaya penerbangan. Partikel jatuh dari awan letusan bentuk
lapisan di tanah (ini jatuh atau tephra piroklastik). Piroklastik kerapatan arus, yang
disebut sebagai 'aliran' atau 'gelombang', tergantung pada konsentrasi partikel dan
tingkat turbulensi, kadang-kadang disebut bercahaya longsoran. Deposit batu
apung yang kaya aliran piroklastik dapat disebut ignimbrites.Sebuah letusan piroklastik mensyaratkan meludah atau "fountaining" lava, di
mana lava akan dilemparkan ke udara bersama abu, bahan piroklastik, dan
vulkanik produk sampingan lainnya. Hawaii letusan seperti di Kilauea dapat
mengeluarkan gumpalan magma ditangguhkan menjadi gas; ini disebut 'api air
mancur'. Pembekuan magma, jika cukup panas mungkin menyatu atas arahan
untuk membentuk aliran lahar. Terdiri dari endapan piroklastik yang tidak
pyroclasts disemen bersama-sama. Batuan piroklastik (tuff) adalah deposito
piroklastik yang telah lithified.
Batuan piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api
(berasal dari pendinginan dan pembekuan magma) namun seringkali bersifat
klastik. Menurut william (1982) batuan piroklastik adalah batuan volkanik yang
bertekstur klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan
letusan gunung api, dengan material asal yang berbeda, dimana material penyusun
tersebut terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi
(“rewarking”) oleh air atau es.
Pada kenyataannya, batuan hasil letusan gunung api dapat berupa suatu hasil
lelehan yang merupakan lava yang telah dibahas dan diklasifakasikan ke dalam
batuan beku, serta dapat pula berupa produk ledakan atau eksplosif yang bersifat
fragmental dari semua bentuk cair, gas atau padat yang dikeluarkan dengan jalan
erupsi.
Berdasarkan proses keterbentukan yang dialaminya, batuan piroklastik
dibedakan menjadi enam tipe, antara lain :
1. Tipe I
Batuan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat volkanik jatuh ke darat yang
kering dengan medium udara saja, kemudian mengalami litifikasi membentuk
batuan fragmental. Jadi batuan piroklastik ini belum mengalami pengangkutan.
2. Tipe II
Bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat volkanik ke tempat
pengendapannya di daratan yang kering dengan media gas yang dihasilkan darimagma sendiri yang merupakan aliran abu yang merupakan onggokan aliran
litifikasi dan membentuk batuan fragmental.
3. Tipe III
Bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat erupsi yang jatuh ada suatu
tubuh perairan (baik darat maupun laut) yang tenang arusnya sangat kecil.
Onggokan tersebut belum tercampur dengan material lain dan tidak juga
mengalami “re-warking”.
4. Tipe IV
Bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat eruosi yang jatuh pada suatu
tubuh perairan (baik darat maupun laut) yang arusnya aktiv (begerak). Sebelum
mengalami litifikasi mengalami ‘re-warking’ dan dapat bercampur dengan batuan
lain yang dihasilkan akan mempunyai struktur sedimen biasa.
5. Tipe V
Bahan piroklastik yang telah jatuh sebelum mengalami pelapukan kemudian
diangkut dan diendapkan di tempat lain (bisa laut, bisa cekungan di daratan)
dengan media air. Hasilnya batuan sedimen dengan asal-usulnya adalah bahanbahan
piroklastik, dengan struktur sedimen biasa.
6. Tipe VI
Bahan piroklastik yang telah jatuh sudah mengalami proses-proses litifikasi,
kemudian diendapkan kembali ketempat yang lain. Batuan yang dihasilkan adalah
batuan sedimen dengan propenan piroklastik (Epiklastik).
2. Faktor-Faktor yang Diperhatikan Dalam Deskripsi Batuan
Piroklastik
a. Warna Batuan
Warna batuan berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya.mineral
penyusun batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh komposisi magma asalnyasehingga dari warna dapat diketahui jenis magma pembentuknya, kecuali untuk
batuan yang mempunyai tekstur gelasan.
b. Tekstur Batuan
Pengertian tekstur batuan piroklastik mengacu pada kenampakan butir-butir
mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi Glassy dan Fragmental.
Pengamatan tekstur meliputi :
1. Glassy
Glassy adalah tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada batuan tersebut
ialah glass.
2. Fragmental
Faragmental ialah tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada batuan
tersebut ialah fragmen-fragmen hasil letusan gunung api.
c. Struktur Batuan
Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan
yang berbeda.pengertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu pada
pengamatan dalam skala besar atau singkapan dilapangan.pada batuan beku
struktur yang sering ditemukan adalah:
a. Masif : bila batuan pejal, tanpa retakan ataupun lubang-lubang
gas
b. Vesikular : dicirikandengan adanya lubang-lubang gas,sturktur ini
dibagi lagi menjadi 3 yaitu:
· Skoriaan : bila lubang-lubang gas tidak saling berhubungan.
· Pumisan : bila lubang-lubang gas saling berhubungan.
· Aliran : bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal maupun
lubang gas.
c. Amigdaloidal : bila lubang-lubang gas terisi oleh mineral-mineral
sekunder.d. Berlapis : bila dalam batuan tersebut terdapat lapisan-lapisan
endapan dari fragmen-fragmen letusan gunung api.
d. Derajat Kristalisasi
Derajat kristalisasi mineral dalam batuan beku, terdiri atas 3 yaitu :
· Holokristalin
Tekstur batuan beku yang kenampakan batuannya terdiri dari
keseluruhan mineral yang membentuk kristal, hal ini menunjukkan bahwa
proses kristalisasi berlangsung begitu lama sehingga memungkinkan
terbentuknya mineral - mineral dengan bentuk kristal yang relatif
sempurna.
· Hipokristalin
Tekstur batuan yang yang kenampakannya terdiri dari sebagaian
mineral membentuk kristal dan sebagiannya membentuk gelas, hal ini
menunjukkan proses kristalisasi berlangsung relatif lama namun masih
memingkinkan terbentuknya mineral dengan bentuk kristal yang kurang.
· Holohyalin
Tekstur batuan yang kenampakannya terdiri dari mineral yang
keseluruhannya berbentuk gelas, hal ini menunjukkan bahwa proses
kristalisasi magma berlangsung relatif singkat sehingga tidak
memungkinkan pembentukan mineral - mineral dengan bentuk yang
sempurna.
e. Ukuran Batuan
Ukuran batuan yang dihasilkan dari letusan gunung api terbagi menjadi 4, antara
lain :
1. Bomb ( d > 64 mm)Bomb adalah gumpalan-gumpalan lava yang mempunyai ukuran lebih besar
dari 64 mm.
2. Block (d > 64 mm)
Block adalah batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi eksplosif dari
fragmen batuan yang sudah memadat lebih dulu dengan ukuran lebih besar dari 64
mm.
3. Lapili (d = 2 – 64 mm)
Lapili berasal dari bahasa latin lapillus, yaitu nama untuk hasil erupsi ekplosif
gunung api yang berukuran 2 mm – 64 mm.
4. Debu / ash (d < 2 mm)
Debu adalah batuan piroklastik yanh berukuran 2 mm – 1/256 mm yang
dihasilkan oleh pelelmparan dari magma akibat erupsi ekplosif.
f. Bentuk Batuan Piroklastik
Bentuk batuan dalam batuan piroklastik sama halnya dengan teksturnya, antara
lain :
1. Glassy
Glassy adalah bentuk tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada batuan
tersebut ialah glass.
2. Fragmental
Faragmental ialah bentuk tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada
batuan tersebut ialah fragmen-fragmen hasil letusan gunung api.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar