Pembentukan mineral yang berasal dari larutan larutan
Larutan larutan air yang terdapat dikulit
bumi berasal dari salah satu dari dua kemungkinan :
1.
Air permukaan yang selama
perjalanannya melalui batuan batuan akan melarutkan mineral mineral yang mudah
larut dan disebut air meteorik atau air tanah. Larutan ini umumnya bersifat
cair dan dingin. Mineral mineralnya
kelak akan di endapkan didekat atau pada permukaan tanah
2.
Air yang terdapat dibagian
lebih dalam disebut air magmatis, ialah sisa cairan yang berasal dari intrusi
intrusi batuan yang besar. Pengendapan mineral dari air magmatis ini cukup
dalam letaknya.
1.
Penguapan Larutan
Anhidrit
dan Halite umumnya berasal dari larutan larutan yang mengandung kedua
bahan tadi. Pengendapannya sering berupa lapisan lapisan yang
tebal Dipulau Jawa seperti di daerah
Tegalombo (kabupaten Pacitan), disekitar Cepu, di
pegunungan Pamotan dll.
2.
Pengeluaran gas yang
berkerja sebagai pelarut :
Air yang mengandung banyak Gas CO2
Bila mengenai batuan batuan kapur, maka CaCO3 akan larut dalam
bentuk Asam Bikarbonat CaH2 (Co3)2 yang
merupakan persenyawaan yang tidak mantap karena
pengaruh beberapa faktor seperti suhu, udara dll, maka gas CO2
dalam larutan akan keluar yang menyebabkan perubahan karbonat ke bentuk yang
lebih sukar larut ialah karbonat biasa mengikuti :
CaCo3
+ H2O+CO2 CaH2
(CO3) 2
Didaerah daerah kapur maka sering terjadi
pelarutan CaCO3 yang banyak dan selanjutnya diendapkan di gua gua dalam bentuk
stalakmit dan stalaktit. Bentuk bentuk
ini kita jumpai umpamanya di daerah gua tabuhan (Punung, Wonogiri),gua Cermin
(Wonosari),daerah Nusa Kambangan dll. Sering pula terjadi pengendapan didekat
mata air atau tepi kali yang disebut Tuff kapur.Travertin terjadi dengan jalan
yang sama tetapi lebih padat.
3.
Penurunan suhu dan tekanan
Larutan
air magma tebentuk dalam keadaan dengan tekanan dan suhu yang tinggi, sehingga
banyak bahan yang terlarut didalamnya. bila suhu dan tekanan berkurang maka
diendapkanlah mineral mineral hidrotermal, sumber-sumber air panas dan geyser
terdapat pada daerah-daerah
dimana terdapat intrusi-intrusi magma
yang mendekati permukaan bumi. Air tanah yang bergerak ini akan mengalami
penaikan suhu dan tekanan sehingga akan lebih banyak bahan-bahan
mineral yang terlarut didalamnya dari pada keadaan biasa, dimana suhu dan
tekanan sesampainya dipermukaan tanah seperti biasa itu. Maka didaerah daerah
ini akan banyak diendapkan Tuff kapur
dan Travertin, Sintersilisium
atau geyser
4.
Interaksi larutan larutan
Larutan
CaSO4 akan bertemu dengan BaCO3 yang mudah larut ini,
dengan langsung akan terbentuk BaSO4 (mineral barit). Keadaan
seperti diatas sering terjadi dengan memberikan endapan endapan mineral sebagai
akibat pencampuran air magmatis yang satu dengan yang lain, atau air magmatis
dengan air permukaan dll.
5.
Interaksi larutan dengan bahan padat
Larutan yang mengandung ZnSO4 bila melalui
daerah kapur akan menyebabkan terbentuknya ZnCO3 (mineral
Smithsonit) dan CaSO4 (anhidrit atau gypsum). Umumnya suatu larutan
melarutkan sesuatu mineral, selanjutnya mengendapkan mineral lain ditempatnya. Maka
mineral galena (PbS) dan sulfida lain diendapkan dari larutan dan sekaligus
menempati/mengganti batuan kapurnya dimana larutan saling berhubungan.
Tekstur
atau struktur mineral yang terganggu, umumnya
dipertahankan oleh mineral yang menggantikannya. Contoh lain adalah pengisian
bahan bahan silisium (silikasi) kayu kayu, dimana larutan silisium mengganti
bahan selulosa dengan opal, tetapi dengan strukturnya seperti kayu. keadaan ini
umpamanya kita jumpai di kali Baksoka (Punung Wonogiri). Proses ini disebut metasomatis
dan penting sekali pada pembentukan mineral-mineral
bijih.
6.
Interaksi Gas gas dengan larutan larutan
Air
yang mengandung H2S akan memberikan sulfide sulfida bila berhubungan
dengan larutan dari daerah tambang yang mengandung Zn,Cu,Fe dll.
7.
Pengaruh atau pekerjaan makhluk (biota) dalam larutan
Moluska,
crikoida dll akan menyerap CaCO3 dari air laut
dan mengeluarkannya lagi dalam bentuk bahan bahan pelindungnya (cangkang), dalam
bentuk aragonite atau kalsit. Radiolaria dan
bunga-bunga karang (spons) mengeluarkan bahan silisium
dan membentuk diatome. Kita dapat menemukan didaerah
Karang Sambung, Kebumen. Limonit dan belerang dapat
terjadi karena pengaruh bakteri dalam air yang mrngandung besi atau sulfat (di
danau-danau pegunungan Dieng).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar