Simbol Kristalografi
1. Parameter dan Parameter
Rasio
Parameter bidang hkl:
oh = 1 bagian
ok = 3 bagian
ol = 6 bagian
Parameter Rasio Bidang hkl
oh : ok : ol = 1 : 3 : 6
2. Simbol Weiss
dan Simbol Miller
Simbol
Weiss = Bagian yang terpotong : Satuan ukur
Simbol Weiss dipakai dalam
penggambaran kristal ke bentuk proyeksi orthogonal dan proyeksi stereografis
Simbol
Miller = Satuan ukur : Bagian yang terpotong
Simbol Miller dipakai sebagai simbol bidang dan simbol bentuk suatu
kristal.
Klas
Simetri
Pengelompokkan dalam Klas Simetri
didasarkan pada:
1.
Sumbu Simetri
2.
Bidang Simetri
3.
Titik Simetri atau Pusat
Simetri
Sumbu simetri adalah garis lurus yang
dibuat melalu pusat kristal, dimana apabila kristal tersebut diputar sebesar
3600 dengan garis tersebut sebagai poros putarannya,maka pada kedudukan
tertentu, kristal tersebut akan menunjukkan kenampakan-kenampakan seperti
semula.
Ada 4 jenis Sumbu Simetri yaitu:
1.Sumbu Simetri Gyre
2.Sumbu Simetri Gyre Polair
3.Sumbu Cermin Putar
4.Sumbu Inversi
Putar
2. Bidang Simetri
Bidang Simetri adalah bidang datar yang dibuat melalui pusat
kristal dan membelah kristal menjadi 2 bagian sama besar, dimana bagian yang
satu merupakan pencerminan dari bagian belahan yang lain.
Bidang simetri dinotasikan dengan P
(Plane) atau m (mirror).
Bidang simetri dikelompokan menjadi 2:
2.1 Bidang Simetri Utama
Bidang Simetri Utama ialah merupakan bidang yang dibuat
melalui 2 buah sumbu simetri utama kristal dan membagi bagian yang sama besar.
Bidang
simetri utama ini ada 2 yaitu:
Ø
Bidang simetri utama horisontal dinotasikan
dengan h (Bidang ABCD)
Bidang simetri utama vertikal dinotasikan v (bidang KLMN dan OPQR).
2.2. Bidang
Simetri Tambahan (Intermediet/Diagonal)
Bidang Simetri Diagonal merupakan bidang simetri yang dibuat
hanya melalui satu sumbu simetri utama kristal. Bidang ini sering disebut
dengan diagonal saja dengan notasi (d).
Gambar disamping memperlihatkan kedudukan 2 buah bidang
simetri tambahan/diagonal pada bentuk kristal Hexahedron (kubus).
Catatan:
Dalam menghitung jumlah bidang simetri, dihitung dahulu
bidang simetri utama, baru dihitung bidang simetri tambahan.
3. Titik
Simetri atau Pusat Simetri (Centrum = C)
Pusat Simetri adalah
titik dalam kristal, dimana melaluinya dapat dibuat garis lurus, sedemikian
rupa sehingga pada sisi yang satu dengan sisi yang lain dengan jarak yang sama,
dijumpai kenampakan yang sama (tepi, sudut, bidang).
Pusat Simetri selalu
berhimpit dengan pusat kistal, tetapi pusat kristal belum tentu merupakan pusat
simetri.
4. Penentuan Klas Simetri
Penentuan Klas Simetri berdasarkan
pada kandungan unsur-unsur simetri yang dimiliki oleh setiap bentuk kristal.
Ada beberapa cara untuk menentukan klas simetri suatu bentuk kristal,
diantaranya yang umum digunakan:
4.1. Menurut Herman Mauguin
SISTEM
REGULER
q
Bagian I :
Menerangkan nilai sb a (Sb a, b, c),
mungkin bernilai 4 atau 2 dan ada
tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu a tersebut.
Bagian ini dinotasikan dengan :
Angka menunjukkan nilai sumbu dan huruf ‘m’ menunjukkan
adanya bidang simetri yang tegak lurus sumbu a tersebut.
q Bagian II : Menerangkan sumbu simetri bernilai 3.
Apakah sumbu simetri yang bernilai 3 itu, juga bernilai 6 atau hanya bernilai 3
saja.
Maka bagian II
selalu ditulis: 3 atau 3
q
Bagian III : Menerangkan ada tidaknya sumbu
simetri intermediet (diagonal) bernilai 2 dan ada tidaknya bidang simetri diagonal yang tegak lurus terhadap sumbu
diagonal tersebut.
Bagian ini dinotasikan :
atau tidak ada.
Contoh:
- Klas Hexoctahedral
……………..
è
- Klas Pentagonal icositetrahedral …..4 3
2 è 4
3 2
- Klas
Hextetrahedral……………… .
è
- Klas
Dyakisdodecahedral…………
è
-
- Klas
Tetratohedris……………… . 2 3 è 2 3 -
SISTEM TETRAGONAL
q
Bagian I : Menerangkan nilai sumbu c, mungkin bernilai
4 atau tidak bernilai dan ada tidaknya bidang simteri yang tegak lurus sumbu c.
Bagian
ini dinotasikan :
q
Bagian II : Menerangkan ada tidaknya nilai sumbu
lateral dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu lateral
tersebut.
Bagian ini dinotasikan :
atau tidak ada.
q Bagian III :
Menerangkan ada tidaknya sumbu simetri intermediet dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus
terhadap sumbu intermediet tersebut.
Bagian ini dinotasikan :
atau tidak ada.
Contoh :
- Klas Ditetragonal bipyramidal………
è
- Klas Tetragonal trapezohedral………4 2
2 è 4 2 2
- Klas Ditetragonal pyramidal…………
è
- Klas Tetragonal scalenohedral…… ..
è
- Klas Tetragonal bipyramidal…..……
è
- Klas Tetragonal pyramidal…………4 - è
- Klas Tetragonal
Bisphenoidal……….
è
SISTEM HEXAGONAL
DAN TRIGONAL
q
Bagian I : Menerangkan nilai sumbu c (mungkin
) dan ada
tidaknya bidang simetri horisontal yang tegak lurus sumbu c tersebut. Bagian
ini dinotasikan :
q
Bagian II : Menerangkan nilai sumbu lateral
(sumbu a, b, d) dan ada tidaknya bidang simetri vertikal yang tegak lurus.
Bagian ini dinotasikan :
atau tidak
ada.
q Bagian III
: Menerangkan ada tidaknya sumbu simetri
intermediet dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu intermediet tersebut.
Bagian ini dinotasikan :
atau tidak ada
Contoh :
- Klas Dihexagonal bipyramidal…..
è
- Klas Dihexagonal trapezohedral ....
è
- Klas Dihexagonal pyramidal ….....
è
- Klas Hexagonal bipyramidal …..……..
è
- Klas Hexagonal pyramidal... …...……..6 è
-
Klas Ditrigonal bipyramidal……
è
atau è
- Klas Trigonal bipyramidal……...
è
- Klas Ditrigonal scalenohedral .......
è
- Klas trapezohedral…….........….…
è
- Klas
Ditrigonal pyramidal ……
è
atau
................................................
è
- Klas Trigonal
rhombohedral ……..
è
- Klas trogonal pyramidal ……….. .
è
SISTEM
ORTHOROMBIC
q
Bagian I : Menerangkan nilai sumbu a dan ada
tidaknya bidang yang tegak lurus terhadap sumbu a tersebut .
Dinotasikan :
q
Bagian II : Menerangkan ada tidaknya nilai sumbu
b dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu b tersebut.
Bagian ini dinotasikan :
q
Bagian III : Menerangkan nilai sumbu c dan ada
tidaknya bidang simteri yang tegak lurus terhadap sumbu tersebut.
Dinotasikan :
Contoh :
1.
Klas Orthorombic bipyramidal……
è
2.
Klas Ortorombic bisphenoidai.… 2 2
2 è 2
2 2
3.
Klas Orthorombic pyramidal ….. m m 2 è m m
SISTEM MONOKLIN
q
Hanya ada satu bagian, yaitu menerangkan nilai
sumbu b dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu b tersebut.
Contoh :
1.
Klas Prismatik………………………
2.
Klas Sphenoidal ………………….. 2
3.
Klas Domestik ……………………. m
SISTEM TRIKLIN
Sistem ini hanya ada 2 klas simetri, yaitu:
q
Mempunyai titik simetri Klas Pinacoidal
q
Tidak
mempunyai unsur simetri Klas Assymetric 1
4.2
Menurut Schoenflish
SISTEM REGULER
q
Bagian I:
Menerangkan nilai c. Untuk itu ada 2 kemungkinan yaitu sumbu c bernilai 4 atau
bernilai 2.
·
kalau
sumbu c bernilai 4 dinotasukan dengan huruf O (Octaeder), karena contoh bentuk
kristal yang paling ideal untuk sumbu c
bernilai 4 adalah Octahedron.
·
kalau
sumbu c bernilai 2 dinotasikan dengan huruf T (Tetraeder), karena contoh bentuk
kristal yang paling ideal untuk sumbu c bernilai 2 adalah bentuk Tetrahedron.
q
Bagian II : Menerangkan kandungan bidang
simetrinya, apabila kristal tersebut mempunyai:
·
Bidang simetri horisontal (h)
·
Bidang simetri vertical (v) dinotasikan
h
·
Bidang simetri diagonal (d)
Kalau mempunyai:
·
Bidang simetri
horisontal (h) dinotasikan h
·
Bidang simetri vertical (v)
Kalau mempunyai:
·
Bidang simetri vertical (v)
dinotasikan v
·
Bidang simetri diagonal (d)
Kalau mempunyai:
·
Bidang simetri diagonal (d) dinotasikan
d
Contoh :
1.
Klas Hexoctahedral ……………………………………..Oh
2.
Klas Pentagonal icositetrahedral …………………….….O
3.
Klas Hextetrahedral ……………………………………..Td
4.
Klas Dykisdodecahedral…………………………………Th
5.
Klas Tetrahedral pentagonal dodecahedral………………T
SISTEM TETRAGONAL, HEXAGONAL, TRIGONAL,
ORTHOROMBIC, MONOKLIN, dan TRIKLIN
q
Bagian I :
Menerangkan nilai sumbu yang tegak lurus sumbu c, yaitu sumbu lateral
(sumbu a, b, d) atau sumbu inter\mediet, ada 2 kemungkinan:
·
Kalau
sumbu tersebut bernilai 2 dinotasikan dengan D dari kata Diedrish.
·
Kalau
sumbu tersebut tidak bernilai dinotasikan dengan c dari kata Cyklich.
q
Bagian II : Menerangkan nilai sumbu c. Nilai
sumbu c ini dituliskan di sebelah kanan agak bawah dari notasi d atau c.
q
Bagian III : Menerangkan kandungan bidang
simetrinya.
·
Bidang
simetri horisontal (h)
·
Bidang simetri vertical (v) dinotasikan
h
·
Bidang simetri diagonal (d)
Kalau mempunyai:
·
Bidang simetri
horisontal (h) dinotasikan h
·
Bidang simetri vertical (v)
Kalau mempunyai:
·
Bidang simetri vertical (v) dinotasikan
v
·
Bidang simetri diagonal (d)
Kalau
mempunyai:
·
Bidang simetri diagonal (d) dinotasikan
d
Contoh :
1. Klas Ditetragonal pyramidal ........................... C4v
2. Klas Ditetragonal
bipyramidal ........................ D4h
3. Klas Tetragonal scalenohedral ......................... D2d
4. Klas Tetragonal trapezohedral ......................... D
5.
Klas Tetragonal bipyramidal ........................... C4h
6.
Klas Tetragonal pyramidal .............................. C4
7.
Klas Tetragonal bispenoidal ............................ S4
8. Klas Dihexagonal pyramidal ........................... C6
9.
Klas Dihexagonal bipyramidal ........................ D6h
10. Klas Hexagonal trapezohedral ........................ D6
11.
Klas Hexagonal bipyramidal ........................... C6h
12.
Klas Hexagonal pyramidal .............................. C6
13.
Klas Trigonal bipyramidal ............................... C3h
14.
Klas Trigonal trapezohedral ............................ D3
15.
Klas Trigonal rhombohedral ............................ C3i
16.
Klas Trigonal pyramidal .................................. C3
17.
Klas Ditrigonal scalenohedral ......................... D3d
18.
Klas Ditrigonal bipyramidal ............................ D3h
19.
Klas Ditrigonal pyramidal ............................... C3v
20.
Klas Orthorombic pyramidal ........................... C2v
21.
Klas Orthorombic bisphenoidal ....................... D2
22.
Klas Orthorombic bipyramidal ........................ D2h
23. Klas Prismatik ......................................... C2h
24. Klas Spenoidal ...................................... C2
25. Klas Domatic ........................................... C1h
26. Klas Pinacoidal ................................... Ci
27.
Klas Asymetric....................................... C1
Keterangan: Untuk sistem Monoklin, sumbu b
dianggap sebagai sumbu c.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar