1. Sistem
Reguler
(Cubic = Isometric = Tesseral = Tessuler)
Ketentuan:
Sumbu : a = b = c
Sudut : a = b = g = 900
Karena Sb a = Sb b = Sb c, maka
disebut juga Sb a.
Cara Menggambar:
Ð a- / b+ = 300
a : b¯: c = 1 : 3
: 3
Gambar sistem kristal Reguler yang termasuk dalam Nama kristal Hexahedron.
Dengan
contoh mineral Galena (PbS), Emas (Au), Pyrite (FeS2) dan Halite (NaCl).
Gambar sistem kristal Reguler yang termasuk dalam Nama Kristal Pentagonal Dodecahedron. Dengan contoh mineral ; Magnetite (Fe3O4), Intan (C).
2. Sistem
Tetragonal
(Quadratic)
Ketentuan:
Sumbu : a = b ¹ c
Sudut : a = b = g = 900
Karena Sb a = Sb b disebut juga
Sb a
Sb c bisa lebih panjang atau
lebih pendek dari Sb a atau b.
Bila Sb c lebih panjang dari Sb a
dan Sb b disebut bentuk Columnar
Bila Sb c lebih pendek dari Sb a
dan Sb b disebut bentuk Stout.
Cara menggambar:
Ð a +
/ b-- = 30o
a : b : c = 1 : 3 : 6
Contoh mineral :
Cassiterite (SnO2), Calcophyrite (CuFeS)
Gambar sistem kristal Tetragonal yang termasuk dalam Nama Kristal Tetragonal Prisma
Orde I dengan contoh
mineral Chalcopyrite (CuFeS2) dan Cassiterite (SnO2).
3. Sistem Hexagonal
Ketentuan:
Ada 4 sumbu yaitu a, b, c, d
Sumbu a : = b = d ¹ c
Sudut : b1 = b2 = b3 = 900
Sudut : g1 = g2 = g3 = 1200
Sb
a, b, dan d terletak dalam bidang horisontal / lateral dan membentuk Ð 600.
Sb c dapat lebih panjang atau
lebih pendek dari Sb a.
Cara menggambar:
Ð a+
/ b¯ = 170
Ð b+
/ d¯ = 390
b : d : c : = 3 : 1 : 6
Contoh
Mineral : Apatite [Ca5((F,Cl,OH)PO4)3]
Gambar sistem kristal Hexagonal yang termasuk dalam Nama
Kristal Hexagonal Prisma dengan
contoh mineral Quarst (SiO2) dan Apatite [Ca5((F,Cl,OH)PO4)3]
4. Sistem Trigonal
(Rhombohedral)
Ketentuan
Sumbu : a = b = d ¹ c
Sudut : b1 = b2 = b3 = 900
Sudut : g1 = g2 = g3 = 1200
Cara menggambar:
Sama dengan sistem Hexagonal,
perbedaannya hanya pada Sb c bernilai 3.
Penarikan Sb a sama dengan pada
Sistem Hexagonal.
Gambar sistem kristal Trigonal prisma orde I
yang termasuk dalam Nama Kristal Hexagonal Prisma
dengan
contoh mineral Gypsum (CaSO4 2H2O)
5. Sistem Orthorombic
(Rhombic = Prismatic = Trimetric)
Ketentuan:
Sumbu : a ¹ b ¹ c
Sudut a = b = g = 900
Sb c adalah sumbu terpanjang
Sb a adalah sumbu terpendek
Sb a disebut Sb Brachy
Sb b disebut Sb Macro
Sb c disebut Sb Basal
Cara menggambar:
Ð a- / b+ = 300
a : b : c = 1 : 4 : 6
Gambar sistem kristal Orthorombik dengan nama Orthorombic Brachi
Makro Basal Pinacoid dengan contoh mineral Barite (BaSO4)
6. Sistem Monoklin
(Oblique
= Monosymetric = Clinorhombic = Hemiprismatik = Monoclinohedral)
Ketentuan:
Sumbu : a ¹ b ¹ c
Sudut : a = g = 900 b ¹ 900
Sb a disebut sumbu Clino
Sb b disebut sumbu Ortho
Sb c disebut sumbu Basal
Cara menggambar
Ð a- / b + =
450
a : b : c = 1 : 4 : 6
Sb c adalah sumbu terpanjang
Sb a adalah sumbu terpendek
Gambar
sistem kristal Monoklin dengan nama Monoklin Hemybipyramid dengan
contoh mineral Orthoclase (K Al Si3O8)
7. Sistem Triklin
(Anorthic
= Asymetric = Clinorhombohedral)
Ketentuan:
Sumbu : a ¹ b ¹ c
Sudut : a ¹ b ¹ g ¹ 900
Semua Sb a, b, c saling berpotongan dan
membuat sudut miring tidak sama besar.
Sb a disebut Sb Brachy
Sb b disebut Sb Macro
Sb c disebut Sb Basal
Cara menggambar:
Ð a+ / c¯ = 450
Ð b- / c + =
800
a : b : c = 1 : 4 : 6
Gambar sistem
kristal Triklin dengan nama Triklin Hemybipyramid dengan contoh
mineral Kyanite (Al2O SiO4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar